I don't give a shit about 'galau'. Who cares gitu loh jaman sekarang kalo ga galau berarti lo ga ngikutin perkembangan jaman, dan kalo lo ga ngikutin perkembangan jaman berarti lo menutup diri dari yang namanya modernisasi, dan kalo lo ga modern berarti elo tipikal orang yg susah diajak maju.Dan menurut lo apa Indonesia masih cukup nampung orang-orang yg ga bisa diajakin maju. So, intinya barusan cuma bisa2an gue aja untuk mensiasati kegalauan gue. Ga ada hubungannya galau sama kemajuan Indonesia.
Gue emang lagi galau. Menurut peramalan shio gue ditaun ini Kuda emang lagi jatuh-bangun ga karuan. Bagi gue sendiri taun ini emang taun berat, gue ga mau lebay sih tapi emang taun ini banyak orang yg gue sayangi orang terdekat gue lagi dipisahin sama Yang Kuasa dari gue. Gue ga minta lo bersimpati sama gue sih,haha.
Ini pandangan gue tentang what I called "the past". Sometimes in the way in our life is probably for us to meet the person and possibly for us to lost whole of them too. Dan keadaan macam gitu cukup complicated sebenernya. Bagaimana kita bertemu mereka dengan semua kegembiraan , keseruan, ke-excited-an dan ketika ngelepasin ato pisahnya harus dengan kegalauan, kesedihan, serta kesengsaraan yang seolah-olah tak kunjung berakhir. Itu kita yg ga adail apa emang hukumnya begitu sih? Ga bisa apa saat pisah kita juga ikhlasin dengan sukacita. Yang akhirnya mendoktrin dalam diri kita untuk menjadikan "itu" sebagai masalalu dan karna kesedihan dan kemenye-menyean yang ditimbulkan kita jadi membenci apa yg gue sebut dengan "itu" tadi.
Sebenernya membenci masalalu itu cukup nyiksa, karna gimana kita masi ingat indahnya tp kita kudu dan harus serta terpaksa membenci mungkin karna ada faktor nyeri hati ato apalah. Dan setelah gue menggalau tiada akhir dan keseringan membaca buku-buku motivator akhirnya gue sadar, orang yg bisa menikmati hidup adalah orang yg ikhlas, ikhlas membiarkan yg diluar kuasanya menjadi kuasa-Nya. Karna hidup memang serangkaian labirin yg ga ada jalan pintas apalagi jalan tikusnya. Gue adalah orang yang cuma pengen berdamai dengan masalalu.
I'm not throw my past away, not because I still expect them to back but to appreciate memories inside it.